Pages

Kamis, 24 Februari 2011

Deteksi Kelainan Mata Bayi

Standar kedokteran di Indonesia mewajibkan para ibu yang melahirkan bayi prematur kurang dari usia kehamilan 34 minggu dengan berat badan kurang dari 2.000 gram, untuk segera memeriksakan mata bayinya. Tujuannya untuk mendeteksi sedini mungkin adanya kelainan Retinophaty of Prematurity (ROP). 
Selain untuk mendeteksi adanya ROP, juga dapat mengetahui adanya gangguan fungsi mata lainnya yang dapat mengganggu proses perkembangan penglihatan si kecil. 
Pemeriksaan awal biasanya dilakukan setelah bayi yang lahir prematur berumur 4-6 minggu. Bila bayi terlanjur dibawa pulang, sebaiknya segera dibawa ke dokter spesialis untuk dilakukan pemeriksaan tidak lebih dari 2 minggu setelah dia dibawa pulang ke rumah.  
Dari hasil pemeriksaan, jika gangguan mata bayi tergolong ringan, Anda cukup membawa bayi ke dokter mata setiap dua minggu sekali.
Bila gangguan mata cukup berat, bayi perlu menjalani penanganan untuk memperbaiki bagian retina yang mengalami kerusakan, berupa tindakan yang disebut fotokoagulasi laser. Yakni, teknik menghancurkan gumpalan darah yang menyumbat di dalam pembuluh darah retina dengan menggunakan sinar laser. Salah satu jenis laser yang banyak digunakan adalah laser argon. Tindakan ini bertujuan untuk “menyelamatkan” bagian retina yang tidak mengalami gangguan sehingga tetap dapat berfungsi dengan baik.

Meski bayi tidak lahir prematur, Anda perlu melakukan pemeriksaan terhadap mata bayi untuk mendeteksi adanya kelainan pada kemampuan penglihatan si kecil. Pemeriksaan ini dapat Anda lakukan sendiri di rumah. Caranya:

  1. Arahkan cahaya lampu senter ke mata bayi Anda, lalu gerakkan ke arah kanan dan kiri. Bila mata bayi normal, matanya akan bergerak mengikuti arah gerakan cahaya lampu senter. Anda perlu waspada bila bayi tidak berusaha menggerakkan kedua matanya, searah gerakan cahaya lampu senter, dan segeralah membawa bayi ke dokter mata
  2. Ambil mainan bayi yang berwarna menyolok, seperti merah, hijau, dan kuning. Pilih yang mainannya yang tidak berbunyi atau mengeluarkan suara. Gerakkan mainan-mainan tersebut dengan tangan Anda dan amati apakah bayi menggerakkan kedua matanya mengikuti arah gerak mainan yang Anda tunjukkan. Mata bayi yang normal, akan bergerak mengikuti gerak mainan berwarna-warni yang menarik perhatiannya itu.
Sumber : Ayahbunda

0 komentar:

Posting Komentar